cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Tesa Arsitektur
ISSN : 14106094     EISSN : 24606367     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 1: Juni 2023" : 6 Documents clear
IDENTIFIKASI TRANSFORMASI SPASIAL PADA RUMAH-COFFEE SHOP DI KOTA PEKANBARU Rabudin Rizki; Harry Kurniawan
Tesa Arsitektur Vol 21, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v21i1.10111

Abstract

Budaya penikmat kopi di Kota Pekanbaru mengalami perkembangan pesat. Peningkatan budaya ini sejalan dengan peningkatan sebaran coffee shop sebagai wadah dan konsumsi kopi setiap tahunnya yang menjadi kebutuhan sosial serta gaya hidup masyarakat. Penetrasi sebaran coffee shop di kota Pekanbaru terjadi hingga ke dalam kawasan pemukiman. Hadirnya coffee shop di rumah mengakibatkan terjadinya perubahan spasial untuk memfasilitasi fungsi coffee shop tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ruang yang mengalami perubahan dan faktor penyebabnya, serta mengidentifikasi jenis hunian produktif yang terbentuk. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pengambilan data primer dengan observasi lapangan dan wawancara dilakukan kepada narasumber setiap unit amatan serta pengumpulan data sekunder dari buku, jurnal, laporan penelitian, dan sejenisnya. Analisis dilakukan berdasarkan penggambaran ulang denah serta identifikasi transformasi spasial yang terjadi. Hasil temuan menunjukkan ruang-ruang yang dominan mengalami transformasi spasial adalah garasi dan ruang tamu sebagai area bar dan indoor pengunjung serta teras dan taman sebagai outdoor pengunjung. Perubahan disebabkan karena faktor pemanfaatan ruang yang tidak sepenuhnya digunakan serta kedekatan ruang dengan area luar rumah. Kombinasi fungsi rumah-coffee shop pada penelitian ini dapat dikategorikan ke dalam tiga jenis hunian produktif yaitu tipe bercampur, tipe berimbang, dan tipe terpisah
INOVASI BENTANG MODUL STRUKTURAL UNTUK PENERAPAN TEKNOLOGI RUMAH INSTAN SEDERHANA SEHAT (RISHA) PADA KONSTRUKSI RUMAH SUSUN KAMPUNG DERET PETOGOGAN Carissa Carissa; Dewi Larasati; Sugeng Triyadi; Mia Wimala; Virginia Slamat
Tesa Arsitektur Vol 21, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v21i1.10179

Abstract

Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) adalah teknologi prapabrikasi beton yang awalnya dikembangkan untuk perumahan masyarakat berpenghasilan rendah di Indonesia. Penerapannya yang diperluas hingga ke konstruksi rumah susun Kampung Deret Petogogan di Jakarta menunjukkan bahwa RISHA ternyata belum mampu memfasilitasi seluruh aktivitas di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentang optimal modul struktural yang harus disediakan pada studi kasus ini dan mengkaji kesesuaian RISHA dalam memfasilitasi bentang optimal tersebut. Kajian kuantitatif akan dilakukan dalam bentuk simulasi untuk setiap dimensi ruang di Kampung Deret Petogogan berdasarkan beberapa parameter yaitu organisasi ruang, relasi antar ruang, dan standar dimensi ruang. Agar RISHA dapat digunakan dengan baik, penataan ruang pada Kampung Deret Petogogan masih perlu diperbaiki, demikian pula dengan hubungan antar ruang dan juga ukuran standar ruangnya. Selanjutnya, hanya tiga ukuran bentang, yaitu 1,8 m, 2,7 m, dan 2,9 m yang dapat diakomodasi oleh RISHA saat ini, sedangkan bentang lain dengan ukuran 3,3 m dan 3,6 m masih perlu dikembangkan untuk kepentingan proyek serupa di masa mendatang
POLA SPASIAL KAWASAN PERUMAHAN SERTA KETERSEDIAAN FASILITAS PENDUKUNG DI KECAMATAN CIANJUR Nur Aeni; Lia Warlina
Tesa Arsitektur Vol 21, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v21i1.5216

Abstract

The Cianjur District's population has grown over the past ten years, which has raised the demand for livable housing and services to support the daily activities of the residents. This study aims to pinpoint the spatial pattern of residential areas and its impact as well as to ascertain whether Cianjur District has access to facilities for education, health and shopping. This study employed a quantitative descriptive method that combined map overlay analysis techniques with nearest neighbor analysis to analyze spatial patterns. The study's findings indicate that while only seven formal housing complexes available in 2010, there were a total of 29 housing complex were available after ten years. In the Cianjur District, residential land use construction reached 29.70% in 2010 and 49.27% in 2020. Primary school educational facilities are arranged in clusters, junior high schools in dispersion, and high schools in dispersion patterns. The spatial pattern of the puskesmas healthcare facilities is dispersed, with clinics and pharmacies arranged in clustered. All sections of the Cianjur District have access to health facilities' services. However, some formal housing estates have not been covered spatially by pharmacy services. The spatial pattern of shopping facilities is clustered, but residents in Cianjur District can still reach these facilities
PENYEDIAAN FASILITAS PEJALAN KAKI BAGI DISABILITAS PADA TAMAN KOTA AKTIF DI SEMARANG Felicia Ellen Kristanto Rahardjo; L.M.F Purwanto; Robert Rianto Widjaja
Tesa Arsitektur Vol 21, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v21i1.5862

Abstract

Pemerintah Kota Semarang sedang membenahi taman kota, disampaikan oleh Walikota Semarang. Namun beberapa taman yang diperbaiki belum memberikan akses yang mudah bagi disabilitas. Pemerintah mengakui bahwa infrastruktur di Semarang belum ramah bagi disabilitas, sehingga itu Dinas Perumahan dan Permukiman Semarang berupaya untuk membangun taman-taman kota yang ramah bagi disabilitas. Komunitas Disabilitas Kota Semarang yang bergerak dalam meningkatkan kesadaran mengenai kesetaraan hak bagi disabilitas dan terlibat untuk memberikan kritik dan masukan untuk mewujudkan Semarang sebagai kota yang ramah bagi disabilitas. Studi ini bertujuan untuk mencari penyebab belum tercapainya kemudahan akses bagi disabilitas pada fasilitas pejalan kaki taman kota yang memenuhi standar kebutuhan ruang publik. Pengumpulan data pada dilakukan dengan melakukan observasi lapangan dan wawancara dengan Pemerintah Kota Semarang dan CSR serta pengambilan data berupa gambar dan pengukuran yang diperlukan untuk analisis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif studi kasus dengan mengambil beberapa taman aktif di Kota Semarang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kurangnya pemahaman mengenai penyediaan fasilitas pejalan kaki yang layak dan sesuai dengan standar disabilitas, baik oleh pihak penyedia maupun pekerja sehingga taman-taman di Kota Semarang masih belum dapat diakses oleh disabilitas.
RUANG TERBUKA KAMPUNG KAPITAN SEBAGAI LINGKUNGAN CAGAR BUDAYA DENGAN PENDEKATAN PLACEMAKING Suzzana Winda Artha Mustika; Meisya Suhandi; Reijavira Lamdha Fandji
Tesa Arsitektur Vol 21, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v21i1.10199

Abstract

Kawasan Cagar Budaya Kampung Kapitan merupakan destinasi wisata ruang terbuka publik yang dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dengan pelbagai aktivitas yang menimbulkan pandangan berbeda-beda baik dari segi kenyamanan, desain, interaksi, dan makna kawasan. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif yang menguraikan fenomena empiris pada aspek fungsi dan estetika, elemen-elemen ruang publik, keamanan, serta kenyamanan melalui pengamatan langsung kondisi Kampung Kapitan. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis ruang terbuka di Kampung Kapitan sebagai lingkungan cagar budaya dengan pendekatan placemaking. Penelitian terdahulu mengungkapkan bahwa dengan adanya ruang terbuka memberikan pengaruh besar dari sisi kesejarahan, karakteristik ruang bermukim, bentuk bangunan, akulturasi budaya, potensi alam, dan daya tarik wisata terhadap kawasan cagar budaya. Hasil dari penelitian menginformasikan bahwa pengaruh dari aktivitas masyarakat menjadikan ruang tersebut sebagai tempat bersosialisasi, objek wisata, dan peranan penting terhadap makna kawasan Kampung Kapitan yang memberikan keunikan dari perkampungan yang ada di Palembang. Menindaklanjuti temuan pada penelitian ini dapat memberikan sudut pandang yang positif dan menarik mengenai lingkungan cagar budaya yang dilihat dari aspek ruang terbuka kawasan Kampung Kapitan agar makna dari karakteristik lingkungan dan bangunan dapat dipertahankan. 
ANALISIS KENYAMANAN TERMAL BANGUNAN MASJID SMA DI KOTA BANDUNG Nisrina Luthfiyah Zahran; Karina Salsabila; Try Ramadhan; Johar Maknun
Tesa Arsitektur Vol 21, No 1: Juni 2023
Publisher : Universitas Katolik Soegijapranata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24167/tesa.v21i1.10343

Abstract

Masjid merupakan tempat sentral bagi umat Islam untuk beribadah. Masjid sekolah merupakan salah satu jenis masjid yang digunakan oleh siswa dan guru tidak hanya untuk salat sendiri, tetapi juga salat berjamaah. Karena banyaknya siswa dan guru yang masuk ke dalam masjid, hal ini dapat menyebabkan kondisi tidak nyaman dan tidak khusyuk. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan kualitas kenyamanan masjid sekolah bagi jamaahnya, salah satunya adalah aspek termal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas kenyamanan termal masjid SMA dan memberikan rekomendasi desain. Studi kasus penelitian ini berlokasi di SMA Pasundan 1 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Alat CBE Thermal Comfort digunakan untuk menganalisis PMV (Predicted Mean Vote) dari data yang diambil dalam studi kasus dan konfirmasi melalui wawancara pengguna. Tabel mahoni juga digunakan untuk memberikan rekomendasi desain untuk studi kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa masjid ini mendapat sensasi yang sedikit hangat di semua tempat pengukuran tanpa ada orang di dalamnya. Namun, responden menyatakan akan terasa lebih panas jika dipenuhi oleh orang-orang, terutama pada waktu-waktu salat berjamaah. Beberapa rekomendasi yang diperoleh dari tabel mahoney seperti, mengubah bangunan ke orientasi utara-selatan, menambah ruang terbuka dalam ruangan dengan penetrasi atau sirkulasi angin, ukuran bukaan sekitar 25%-40% setinggi ukuran manusia, dan rekomendasi lainnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6